September 27, 2008

Serasan Cafe

Entah kenapa kemaren itu saya benar-benar kepingin mencari suasana lain dalam melaksanakan berbuka puasa. Setelah menimbang-nimbang dan 'belajar' dari pengalaman serta mendengar cerita dari mulut ke mulut, maka saya menyampaikan dengan istri untuk berbuka puasa di "Cafe Serasan". Saya juga mengusulkan untuk mengajak tiga keluarga tetangga terdekat---tempat saling curhat dan berkeluh-kesah---yang mana kebetulan satu keluarga besok akan berangkat ke Medan, untuk pulang kampung. Jadi lah kami rombongan sebanyak 18 orang dengan tiga mobil menuju lokasi. CAFE SERASAN. Memang benar-benar menjadi pilihan 'wisata kuliner' yang cukup unik. Bukan dari makanannya, tapi dari suasananya. Siang sebelumnya, saya sudah mengatur jadwal, tempat dan makanannya. Berhubung makanan berbukanya tidak memiliki banyak pilihan, saya memutuskan untuk menyiapkannya dari luar. Nah, suasana yang saya sebut-sebut tadi adalah suasana makan malam, diatas 'kapal pesiar'---tapi, jangan dibayangkan seperti kapal pesiar mewah bak Titanic yang kondang itu----bermesin 45 PK, berbodi kayu, dan ala kadarnya. Kapal itu diberi nama "Lancang Kuning", dengan harga sewa per setengah jam 200 ratus ribu rupiah. Namun, percayalah, semua keluarga merasa senang, semua amat bergembira, dan yang lebih penting semua menikmati. Suasana kejauhan seperti mesjid Jami' Keraton Pontianak, Jembatan Kapuas, dan Waterfront city di depan Markas Korem 121/Alambhanawannawai, yang bendang lampu-lampunya seperti tergambar dalam rekaman kamera handphone di atas.
Selamat berbuka puasa.......

Tidak ada komentar: